Sabtu, 20 Februari 2010

Pilih sendiri jalan mu!!


Di dunia ini ada bermacam macam jalan.Ada jalan aspal,jalan setapak,jalan menanjak,bahkan adA jalan kaki.Tapi kita bukan itu yang dimaksudkan di sini.Melainkan jalan kehidupan seseorang yang akan ditempuhnya.Ada yang jadi kyai,ada yang jadi rampog,koruptor,ada juga yang ingin biasa biasa saja sampai akhir hidupnya .Baik engga buruk juga engga.

Ketika kita lahir kita dalam kondisi fitrah(Islam) suci bagaikan seputih kertas yang belum tercemar tinta hitam.Namun pendidikan yang diberikan oleh orang tua dan lingkungan sekitar berpengaruh terhadap kondisi fitrahnya,yang menentukan apakah dia itu seorang yang lurus atau tidak
.Ketika dewasa kita pun memulai peran kita yang kita pilih…
وَتَقْوَاهَا فُجُورَهَا فَأَلْهَمَهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,(QS:91:8)

Ya ,kita hanya diberi dua pilihan.Yang mana kita yang kita pilih ,berarti itu pula akhir hidup kita.Kecuali bila kita bertobat jika salah memilih jalan.Pernahkah kita dengar pemakai narkoba yang mati dalam keadaan overdosis,Pezina yang mati dalam pangkuan pelacur,Pencuri yang di bakar hidup hidup oleh masa.Atau pernahkah kita mendengar seorang alim yang meninggal dalam keadaan sedang berkhutbah,Seorang ahli ibadah yang mati dalam keadaan sedang bersujud,Seorang ulama salaf yang meninggal ketika di bacakan Al quran karena saking gemetarnya hatinya.
Simak baik baik Hadist ini,

“Kami sedang mengiringi sebuah jenazah di Baqi Gharqad (sebuah tempat pemakaman di Madinah), lalu datanglah Rasulullah saw. menghampiri kami. Beliau segera duduk dan kami pun ikut duduk di sekeliling beliau yang ketika itu memegang sebatang tongkat kecil. Beliau menundukkan kepalanya dan mulailah membuat goresan-goresan kecil di tanah dengan tongkatnya itu kemudian beliau bersabda: Tidak ada seorang pun dari kamu sekalian atau tidak ada satu jiwa pun yang hidup kecuali telah Allah tentukan kedudukannya di dalam surga ataukah di dalam neraka serta apakah ia sebagai seorang yang sengsara ataukah sebagai seorang yang bahagia. Lalu seorang lelaki tiba-tiba bertanya: Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha? Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara. Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara. Kemudian beliau membacakan ayat berikut ini: Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar”. (Shahih Muslim No.4786)

Kalau kita pada hari ini berfikir masih mau foya foya karena umur kita masih muda.Pikirkan lagi saudaraku.. sebab umur kita terlalu pendek untuk beramal.Dan tidak ada yang menjamin 5 menit,oh bukan bahkan satu detik kedepan pun Diri kita masih berada di dunia..
Yah tau tau banyak sandal di depan rumah di iringi tangisan,Kan konyol tuh kalu kita masih aja ga mau bener..

Maka ke manakah kamu akan pergi? (At takwir:21)

Tiada sesuatu yang lebih disukai Allah daripada seorang pemuda yang bertaubat. (HR. Ad-Dailami)

Masih mau nunggu tua.Ya orang tua bertobat itu wajar,kan kayak nya dah bentar lagi.Kalo kita masih muda terus mau berbuat tobat itu lebih utama..
Maka pilihlah jalan mu sendiri saudaraku!! Karena neraka itu azab yang pedih…
Bisa jadi amal kita pada hari ini malah cocok dikategorikan sebagi penghuni neraka dan tidak cukup untuk menggapai surga.na’udzubillah tsumma na’udzubillah.Wallahu a’lam bi showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar